Tragedi yang terus berulang

Hai what's up my friends, welcome to my blog ...

Sebelumnya aku mau mengucapkan minal aidin wal faidzin karena beberapa waktu yang lalu kita tiba di hari kemenangan umat muslim yaitu idul fitri 1438 Hijriah. Tanggal 24 Juli lalu tepat hari idul fitri dan sebagian besar masyarakat di Indonesia yang beragama islam melaksanakan shalat ied.  Karena tidak mendapatkan tiket untuk pulang kampung, akhirnya aku dan keluarga ku menyempatkan diri untuk menghabisi liburan hingga setelah lebaran di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Saat itu aku mengahdiri shalat ied di salah satu masjid agung di Balikpapan, yaitu masjid agung At-Taqwa. Waktu yang paling menyenangkan memang ketika idul fitri tiba. Mengapa ? karena pada saat idul fitri, jalan-jalan kota itu sepi dan tidak banyak kendaraan bermobol atau bermotor yang berlalu lalang.

Aku menyempatkan diri datang pada salah satu kios dekat dengan masjid, untuk membeli minyak wangi (parfum). Tak lama disana, langsung menuju ke dalam masjid. Memang pada saat shalat idul fitri, pukul 06.30 itu sudah sangat ramai, bahkan hampir tidak mendapatkan tempat di dalam ruangan masjid. Tak jarang banyak orang-orang yang berada di halaman masjid karena tak kedapatan tempat.

Sesudah melaksanakan ibadah tersebut, akhirnya pun bubar. Dan aku sudah menebak-nebak apa yang akan terjadi itu pasti terjadi. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya pun juga seperti itu. Apa yang ku maksudkan itu ? SAMPAH. Oke banyak banget jamaah yang membawa koran-koran sebagai alas ketika shalat. Tapi saat selesai shalat, tak jarang sampah berserakan hingga masuk ke selokan dan tersumbat.

Apakah itu mencerminkan seorang muslim yang baik ? coba pikirkan saja. Mereka baru saja menjalankan ibadah, tapi seusai ibadah kembali merusak kebersihan lingkungan dengan koran yang mereka bawa. Di saat seperti inilah sebenarnya aku sangat geram. Apa susahnya membawa lagi koran-koran yang sudah dibawa, lalu dimasukkan kedalam tempat sampah ?.

Kejadian ini pun terus berulang setiap tahun. Jadi untuk apa mengucapkan minal aidin wal faidzin kalau perilaku orang-orang tadi itu di hari kemenangan pun belum diubah ?. Tinggal kita lihat saja tahun depan nanti, apakah hal ini masih terjadi ? .