Beberapa waktu yang lalu aku menyempatkan untuk berbuka puasa dengan keluarga di sebuah restoran keluarga di Samarinda. Sebenarnya aku sudah pernah beberapa kali mengunjungi tempat ini dan pada kunjungan yang satu ini aku ingin melakukan review terhadap tempat ini. Yang paling ku suka dari tempat ini adalah suasana tradisional saat menyantap menu yang kita pesan.
Restoran keluarga ini bernama Gudeg Bu Harman yang terletak di jalan Imam Bonjol, kota Samarinda. Menjelang bulan puasa tiba, tempat ini selalu tak habis dikunjungi orang-orang sebagai tempat untuk berbuka puasa dengan keluarga atau teman. Takjil juga disediakan di tempat ini sebagai hidangan pembuka saat berbuka puasa.
Suasana tradisional disini sangat khas dengan di Jawa, karena memang sebagian besar menu-menu nya berasal dari Jawa. Menu utama atau favorit di tempat ini ialah "Gudeg" nya yang sangat khas. Bangunan restoran keluarga ini juga sangat terjaga ketradisionalannya. Di tempat ini selain disediakan tempat makan seperti pada umumnya, juga disediakan dalam bentuk lesehan. Uniknya, bentuk lesehan ini mirip sekali dengan pondok.
Menu-menu lainnya juga tak kalah menarik dan terasa nikmat bila kita menyantap saat sedang berbuka puasa. Tempat ini sangat ramai dikunjungi dan banyak pula yang melakukan reservasi (pemesanan tempat) saat bulan puasa. Dengan suasana yang seperti itu, juga terasa nyaman untuk berkumpul bersama teman atau keluarga sambil melakukan bincang hangat.
Tapi sayangnya, musholla yang disediakan untuk beribadah sangat minim. Sehingga banyak yang mengatri untuk bergiliran. Bukan karena aku mengeluh, tapi tak ada salahnya bila aku menyampaikan saran untuk kenyamanan pengunjung restoran, karena dalam kondisi seperti ini aku merasa kurang nyaman.
Itu saja review ku untuk ditempat ini, dan menurut ku seluruh pelayanan dan rasa dari makanan nya sudah sangat baik. Hanya saja memang ada beberapa hal yang perlu aku beri saran seperti musholla itu saja :).
wahhh musholla nya perlu diadakan banyak lagi ya mas supaya bisa menampung umat muslim ingin beribadah disana
ReplyDelete