Bulan Maret lalu aku mengikuti pelatihan sastra di Samarinda tepatnya di SMK Negeri 1 Samarinda. Acara itu berlangsung selama empat hari dan aku diikutsertakan oleh sekolah bersama teman dari pengurus OSIS di sekolahku. Disana aku benar-benar mendapatkan ilmu baru seputar dunia kepenulisan dalam sastra, seperti cerita pendek contohnya.
Semua orang bisa membuat cerita pendek, karena teori ini sudah dilatih sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tapi yang ku pelajari disini, bagaimana cara membuat cerita pendek yang memiliki cerita yang tidak biasa seperti terdapat unsur kejutan dan lain-lain. Dulu aku mendefinisikan kalo cerpen itu hanya cerita yang terdapat percakapan dalam cerita antar satu tokoh dengan tokoh yang lain dan bersifat standar. Tapi dalam kegiatan ini,aku benar-benar dibuka pengetahuanku mengenai cerita pendek.
Ada cerita pendek yang menceritakan suasana horror di awal cerita, akan tetapi di akhir cerita itu menjadi sebuah cerita komedi dan tak disangka-sangka oleh pembaca. Itu point pertama yang menurutku amat keren. Mulai dari situ aku mulai membuat cerita pendek dengan memunculkan kejutan-kejutan di akhir cerita agar pembaca kaget dan tidak menyangka bahwa dari cerita yang aku buat akan berakhir dengan diluar akal si pembaca.
Sehingga itu mendorongku untuk membuat cerita pendek yang mungkin akan sulit ditebak akhir ceritanya oleh pembaca. Karena selama ini, aku banyak membaca cerita pendek dan akhir dari cerita tersebut sudah bisa kutebak. Tapi ada juga beberapa cerita pendek yang akhir dari cerita tersebut merupakan cerita yang menggantung.
Point yang kedua, disini aku mempelajari kalimat majas dalam sebuah cerita pendek yang memberikan unsur cerita menjadi lebih halus. Ketika presentator dalam acara Bengkel Sastra ini memberikan penjelasan, satu hal yang gue ingat adalah
"Dalam membuat cerita pendek, lukiskanlah keadaan jangan katakan keadaan tersebut".
Jadi dalam menggambarkan keadaan dalam cerita pendek tersebut, usahakan untuk melukiskannya jangan mengatakan keadaan tersebut. Itu point penting selanjutnya yang dapat aku tarik dari kegiatan ini. Dan point yang ke tiga adalah membuat judul menarik agar pembaca penasaran dan ingin tahu seperti apa cerita yang kita buat dan akhir cerita tersebut.
Ketiga point tersebut amat penting dalam membuat cerita pendek yang memiliki mutu dan menarik perhatian pembaca agar mau membaca cerita pendek yang kita buat. Untuk itu definisiku yang dulu sudah jauh-jauh gue hilangkan dan mencoba untuk membuat cerita pendek yang lebih bermutu dan dapat menarik perhatian orang-orang disekeliling ku untuk membaca cerpen yang aku buat.
Wuaaah asyiknyaaa ada bengkel sastra gginiii. Di sekolah gue gak pernah ada beginian. Iri. :( *gebuk kepala sekolah
ReplyDeleteAku orang yang ga jado dalma dunia tulis menulis.
ReplyDeleteapalagi nulis cerpen ah aku lemah :(
Bahkan dulu sempat berkali-kali ikutan lomba nulis cerpen dna berkali-kali juga aku gagal.
aku ga tau apa yang salah dari tulisanku,.
sepertinya aku masih harus banyak belajar.
Beruntung kamu Raf bisa ikut pelatihan ini passti banyak banget manfaat yang kamu dapet.
dan yang terpenting kamu pasti jadi semngat banget buat bikin ceerpen yang berbobot :)
Cerpen yang tidak seperti cerpen, cerpen yang berkualitas :)
Ilmu nih, senang ya bisa mengikuti acara seperti ini. Selain nambah pengalaman tentu bisa langsung praktek saat itu juga. Untuk saat ini malah lebih mudah, bisa diterapkan dalam blog langsung cerita yang dibuat :)
ReplyDeleteBeruntung ya bisa ikutan seperti ini. Selagi masih bisa belajar ayo dikembangkan. Aku juga pengen bisa belajar tentang sastra gitu, pengen tau teori-teorinya juga :)
Wah point-point yang kayak gini nih yang seharusnya gua udah tau, tapi sering gua lupain. Kadang nulis nulis aja sampe lupa kalo 3 point ini penting dalam sebuah tulisan. Keren bro, sering sering aja ikutan pelatihan sastra kayak gini.
ReplyDeleteKeren nih acara kayak gini, jadi pengen ikutan.
ReplyDeleteHarusnya kegiatan kayak gini sering-sering diadain ke sekolah-sekolah nih. Sayang aja deh sekolah gue gak ada kegiatan beginian (padahal yang suka nulis banyak lho)
ReplyDelete