Tema : Rokok
Judul : Benda mungil dia penghasutku
Harga mu tak seberapa.
Dirimu tak ada manfaatnya.
Nikmat bagi semua pecandunya.
Nikmat menggerogoti semua manusia.
Hari demi hari kian berganti.
Jam serta detik pun berlalu.
Beribu orang mengantri untuk mati.
Hanya karena nafsu untuk dirimu.
Bahkan , anak muda pun kau renggut.
Mereka yang dibawah umur engkau goda.
Tak ada harapan , tak ada semangat.
Hanya karena ingin kenikmatan mu.
Awalnya mereka hanya mencoba.
Awalnya mereka hanya bermain main.
Awalnya mereka terus menerus menolak.
Tetapi , mereka akhirnya tergoda.
Seakan hidup ini tenang setelah menghisapmu.
Seakan hidup ini damai setelah menghisapmu.
Seakan kita merasa dewasa setelah menghisapmu.
Tetapi , ribuan penyakit menggerogoti tubuh ini.
Inilah bentuk penjajahan baru.
Berbagai mangsa dari kalangan muda.
Kalangan yang seharusnya bisa berkarya.
Malah menjadi generasi pendusta.
Generasi yang seharunya mandiri
Generasi yang seharusnya bangkit
Menjadi generasi yang tidak berpangku tangan
Menjadi generasi yang aktif berkarya.
Masihkah generasi kita seperti ini ?.
Masihkah yang muda yang berkarya ?.
Masihkah prestasi diraih ?.
Atau kita menyerah ?
Kalah oleh apa ?.
Kalah oleh benda mungil.
Kalah oleh kemalasan kita.
Kalah oleh sebatang rokok.
Adakah yang bisa menghilangkan ?.
Adakah yang bisa menolong ?.
Adakah yang bisa memerangi ?.
Ada , yaitu diri sendiri.
19/06/2016
-Arjuna Rafi-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keren:)
ReplyDeletekeren gan
ReplyDeletenice post
Keren mas
ReplyDeleteGanbatte Buat Puisinya SOb..
ReplyDeletebagus gan :) bercerita dan sekaligus memberikan nasihat dalam sebuah puisi :) lanjutkan lagi karyamu kawan ..
ReplyDeleteAjib gan :D Semangat terus gan positngannya :)
ReplyDeletegilee gan, pukulan telak buat para perokok :D
ReplyDeletewuih puisinya :3
ReplyDeleteEmang itu gan padahal benda itu kecil tapi itu kayaknya susah untuk dihindari bagi orang perokok....Sama thank infonya bermanfaat
ReplyDeletekeren gan puisinya
ReplyDeleteBenda kecil yg selalu menjadi teman ngeblog
ReplyDeletenice gan, ijin dicopy ya buat koleksi
ReplyDeleteromanse
ReplyDeleteDibaca-baca eh buat rokok ternyata hahaha.. Keren tapi nihh :-)
ReplyDeletepuisinya enak didengar gan. ditambahkan dikoleksi bleh?
ReplyDeleteKalo sudah pujangga yang bersuara, panti nancep, mak jleb ke ati..
ReplyDeleteterima kasih renungannya gan!